GMO, amankah untuk kita?

GMO, amankah untuk kita?

Organisme Hasil Rekayasa Genetik (GMO) dalam Agrikultur Modern

Perkembangan lebih lanjut dari teknologi genomika telah memungkinkan diciptakannya Organisme Hasil Rekayasa Genetik, atau GMO (Genetically Modified Organism). GMO adalah organisme yang materi genetiknya telah dimodifikasi secara sengaja menggunakan teknik rekayasa genetik modern, seringkali dengan cara menyisipkan gen dari spesies lain untuk mendapatkan sifat yang diinginkan.

Salah satu contoh awal penggunaan GMO dalam pertanian adalah jagung Bt, yang mengandung gen dari bakteri Bacillus thuringiensis untuk menghasilkan protein yang bersifat toksik terhadap hama tertentu. Contoh lainnya adalah Golden Rice, padi yang dimodifikasi untuk menghasilkan beta-karoten guna mengatasi defisiensi vitamin A.

Berbeda dengan pemuliaan konvensional, rekayasa genetik memungkinkan perubahan sifat secara langsung dan lebih cepat. Dengan bantuan teknologi seperti CRISPR-Cas9, ilmuwan dapat mengedit gen spesifik tanpa harus menyisipkan gen dari spesies lain, yang membuka potensi pengembangan varietas tanaman yang lebih presisi dan diterima secara sosial.

Apakah GMO Aman Dikonsumsi?

Pertanyaan tentang keamanan GMO telah menjadi perdebatan panjang. Namun, hingga saat ini, tidak ada bukti ilmiah yang meyakinkan bahwa GMO yang telah melalui proses evaluasi resmi menyebabkan bahaya bagi kesehatan manusia. Berbagai organisasi internasional telah menyatakan bahwa GMO yang disetujui untuk konsumsi aman dikonsumsi, antara lain:

  • World Health Organization (WHO): Menyatakan bahwa makanan GMO yang telah melalui pengujian keamanan dapat dikonsumsi seperti makanan konvensional.
  • Food and Agriculture Organization (FAO): Mendukung penggunaan bioteknologi termasuk GMO untuk meningkatkan ketahanan pangan, dengan tetap menekankan pentingnya penilaian risiko secara ilmiah.
  • National Academy of Sciences (NAS, Amerika Serikat): Dalam laporan tahun 2016 menyatakan bahwa tidak ada bukti ilmiah yang menunjukkan bahwa makanan GMO menimbulkan risiko kesehatan lebih besar dibanding makanan non-GMO.

Namun demikian, keamanan GMO tetap bergantung pada kasus per kasus, dan setiap produk baru harus melalui uji kelayakan dan regulasi yang ketat sebelum dilepas ke pasar. Peran GMO sebagai bagian dari inovasi berbasis genom menunjukkan potensi besar sekaligus tantangan yang harus dikelola dengan bijak. Pendekatan ilmiah yang transparan, kolaboratif, dan etis sangat diperlukan untuk memastikan bahwa teknologi ini dapat dimanfaatkan secara aman dan berkelanjutan.

Referensi;

  • World Health Organization. (2022). Frequently Asked Questions on Genetically Modified Foods. https://www.who.int/foodsafety/areas_work/food-technology/faq-genetically-modified-food/en/
  • National Academies of Sciences, Engineering, and Medicine. (2016). Genetically Engineered Crops: Experiences and Prospects. https://nap.nationalacademies.org/catalog/23395/genetically-engineered-crops-experiences-and-prospects