Purifikasi Antibodi menggunakan AKTA start dan HiTrap Protein G HP Column

Purifikasi Antibodi menggunakan AKTA start dan HiTrap Protein G HP Column

Saat ini, siapa yang tidak mengenal antibodi? Antibodi merupakan jenis protein yang dapat mengikat molekul spesifik yang disebut antigen. Antibodi merupakan komponen penting dalam tubuh yang kehadirannya dapat membantu tubuh kita memerangi beragam infeksi penyakit, seperti infeksi virus menghasilkan antigen spesifik. Belakangan ini, antibodi dapat digunakan untuk aplikasi terapi seperti pemanfaatan monoclonal antibody (mAb) untuk treatment penyakit multiple sclerosis, psoriasis dan beberapa jenis kanker seperti breast cancer dan colorectal cancer. Selain itu pada aplikasi diagnostik, antibodi biasa digunakan sebagai biochemical assay sebagai immunodiagnostic dengan menggunakan teknik immunochemical seperti ELISA (enzyme-linked immunosorbent assay).

Metode purifikasi antibodi digunakan untuk mengisolasi polyclonal antibody dari serum, mAb dari cairan ascites atau juga dari supernatant kultur. Dalam proses produksi antibodi, peneliti akan fokus pada kemurnian yang dihasilkan, karena sifat antibodi yang sangat spesifik, sehingga nantinya dapat mendeteksi target antigen yang juga spesifik. Hasil produksi antibodi dengan kemurnian yang tinggi merupakan faktor terpenting yang harus didapatkan.

Masalah seringkali muncul ketika peneliti melakukan purifikasi protein atau antibodi dengan cara manual yang mengharuskan loading sample volume ke dalam kolom dan pemisahan fraksi hasil purifikasi dengan cara manual dan mengakibatkan sering didapatkan yield dengan kemurnian yang rendah dan bervariasi.

                AKTA start, merupakan instrument untuk mempurifikasi protein secara otomatis, merupakan solusi bagi setiap peneliti yang berfokus pada penelitian protein, produksi enzim, dan antibodi.  Sistem purifikasi otomatis ini dilengkapi dengan software UNICORN start 1.0, yang dapat memudahkan kita dalam handling sampel, analisadan pemisahan fraksi-fraksi sampel dengan cara otomatis dari tahap awal hingga didapatkan hasil akhir. Keunggulan dari instrument ini adalah memudahkan proses penelitian dari segi menghemat tenaga dan waktu, dan juga dapat memproses sampel dengan efektif sehingga yield yang diperoleh menjadi lebih tinggi dan konsisten dibandingkan dengan cara manual.

Untuk memisahkan protein dari campurannya, proses purifikasi ini menggunakan kolom yang berisi resin. Resin, dapat juga disebut sebagai media, berfungsi untuk mengisolasi atau menangkap protein target dan memisahkannya dari kontaminan lainnya. Prinsip dasar dari kromatografi kolom adalah adsorpsi solute dalam suatu larutan yang melewati fase stasioner dan memisahkan campuran menjadi komponen-komponen terpisah. Hal ini terjadi berdasarkan afinitas terhadap fase mobile dan fase stasioner. Fase stasioner dalam hal ini berupa partikel-partikel kecil atau resin yang telah di-packing dalam kolom. Resin tersebut akan mengikat atau menolak molekul-molekul tertentu dalam suatu larutan campuran. Molekul yang memiliki afinitas dengan fase stasioner akan terikat dengan resin dan terelusi belakangan, sedangkan yang kurang atau tidak memiliki afinitas dengan fase stasioner akan terelusi dahulu.

Terdapat empat jenis kromatografi yang umumnya dilakukan untuk mempurifikasi protein: affinity chromatography (AC), ion exchange chromatography (IEX), hydrophobic interaction chromatography (HIC), dan size exclusion chromatography (SEC/GF)Affinity chromatography merupakan teknik pemisahan protein berdasarkan interaksi biologis yang spesifik (seperti interaksi antara antibodi dan antigen). Ion exchange chromatography merupakan teknik pemisahan protein berdasarkan perbedaan muatan, dan pemisahan ini bergantung dengan interaksi reversible antara molekul yang bermuatan dengan media kolom yang bermuatan terbalik dengan molekul target (misal: jika protein target bermuatan positif, maka kolom akan bermuatan negative). Hydrophobic interaction chromatography merupakan teknik pemisahan protein berdasarkan perbedaan hidrofobisitas antara permukaan protein target dengan permukaan media dalam kolom.

Terdapat empat jenis kromatografi yang umumnya dilakukan untuk mempurifikasi protein: affinity chromatography (AC), ion exchange chromatography (IEX), hydrophobic interaction chromatography (HIC), dan size exclusion chromatography (SEC/GF)Affinity chromatography merupakan teknik pemisahan protein berdasarkan interaksi biologis yang spesifik (seperti interaksi antara antibodi dan antigen). Ion exchange chromatography merupakan teknik pemisahan protein berdasarkan perbedaan muatan, dan pemisahan ini bergantung dengan interaksi reversible antara molekul yang bermuatan dengan media kolom yang bermuatan terbalik dengan molekul target (misal: jika protein target bermuatan positif, maka kolom akan bermuatan negative). Hydrophobic interaction chromatography merupakan teknik pemisahan protein berdasarkan perbedaan hidrofobisitas antara permukaan protein target dengan permukaan media dalam kolom.

Pemilihan jenis kolom kromatografi yang digunakan juga penting untuk dapat menghasilkan produk protein dengan kemurnian yang tinggi. Terdapat beragam jenis kolom kromatografi yang dapat digunakan salah satu contohnya adalah Hi Trap Protein G HP dari Cytiva (sebelumnya GE Healthcare). Untuk mendapatkan gambaran lebih lanjut, berikut ini adalah salah satu application note Purifikasi mAb dengan metode single step menggunakan Protein G affinity chromatography menggunakan HiTrap Protein G HP; yang mencontohkan penggunaan Protein G untuk purifikasi mAb menggunakan resin protein G.

HiTrap Protein G HP column

Struktur IgG

HiTrap Protein G HP merupakan kolom yang sangat mudah digunakan dan telah mengandung Protein G Sepaharose High Performance Chromatography medium (resin).  Resin afinitas Protein G merupakan resin pilihan utama untuk meng-capture antibodi dalam skala laboratorium karena Protein G dapat mengikat IgG dari spesies eukaryotik secara luas dengan spesifisitas tinggi dan dapat mengikat lebih banyak subclass IgG.

Sample yang digunakan untuk percobaan ini merupakan supernatant dari kultur yang diencerkan dua kali menggunakan 20 mM sodium phosphate, 150 mM NaCl, pH 7.0 sebagai binding buffer (A). Sample yang telah diencerkan lalu disimpan dalam suhu ruang (sekitar 25oC) selama 15-20 menit untuk memastikan bahwa protein telah larut sepenuhnya dalam binding buffer. Sample dapat di-loading ke dalam AKTA start menggunakan syringe untuk volume kecil atau dapat menggunakan Superloop untuk sample dalam volume besar.

Syringe

Superloop

UNICORN start merupakan software yang dapat digunakan untuk men-setting, memantau dan menganalisa selama proses purifikasi protein berlangsung. Protein yang terpurifikasi juga dapat ditampung per fraksi menggunakan fraction collector (misalnya Frac30 untuk AKTA start) untuk membantu memisahkan protein target dari protein non-target atau kontaminan lainnya.

Overview metode yang di-setting dalam software UNICORN start adalah sebagai berikut:

Method FlowMethod Settings
Method SettingsCV
Pressure limit 0.3 Mpa
Flow rate 1 mL/min
Prime and equilibration5 CV
Sample applicationMenggunakan pump
Sample volume 20 mL
Wash out unbound10 CV
Elution and fractionationGradient elution
Fractionation: Peak Fractionation
level based (start/end: 5 mAU)
Prime and equilibration5 CV

Purifikasi mAb ini menggunakan metode kromatografi afinitas menggunakan kolom prepacked dari Cytiva, yaitu kolom HiTrap Protein G HP. Pertama-tama, sampel di-loading kedalam instrument, lalu kolom yang tersambungkan dengan sistem akan dicuci dengan binding buffer sebanyak 10 CV. CV merupakan column volume atau volume kapasitas kolom; CV ini akan berbeda-beda tergantung dengan ukuran volume kolom yang digunakan (misal: jika kolom HiTrap Protein G HP yang digunakan berukuran 1 mL, maka 10 CV = 10 mL).

Step Elution

Gradient Elution

Protein yang telah berikatan dengan kolom akan dielusi menggunakan metode step elution.

Buffer elusi yang digunakan adalah 100 mM glycine-HCl, pH 2.7 (B). Elusi dimulai step pertama, dengan 5 CV dari 70% B untuk menghilangkan kontaminan non-spesific. Lalu step kedua dilakukan dengan 10 CV dari 100% B untuk mengelusi atau melepaskan protein target dari kolom.

Fraksi yang membentuk peak pada software dikumpulkan dengan fraction collector Frac30. Fraksi tersebut adalah mAb yang telah terpurifikasi. Untuk memeriksa kemurnian (purity) dan spesifisitas (specificity) dari mAb yang telah terpurifikasi, fraksi tersebut akan diperiksa kemurniannya menggunakan SDS-PAGE (sodium dodecyl sulfate-polyacrilamide gel electrophoresis), dengan gel polyacrylamide 12.5% dan immunodetection.

Hasil

Kondisi running untuk purifikasi mAb adalah sebagai berikut:

ColumnHiTrap Protein G HP, 1 mL
SampleSupernatant kultur yang didilusi sebanyak 2x binding buffer, pH 7
Sample load20 mL
Binding buffer20 mM sodium phosphate, 150 mM NaCl, pH 7.0
Elution buffer100 mM glycine-HCl, pH 2.7
Flow rate1 mL/min
GradientStep 1: 70% B, 5 CV
Step 2: 100% B, 10 CV
SystemAKTA start, UNICORN start and Frac30 fraction collector
Detection280 nm (UV)

Hasil dari purifikasi mAb dengan kolom HiTrap Protein G HP adalah sebagai berikut:

Chromatogram

Profile SDS Phage

Chromatogram yang menunjukkan profile purifikasi mAb dari supernatant kultur pada AKTA start. Area yang berwarna biru menunjukan fraksi yang mengandung mAb terpurifikasi. Garis merah menandakan konsentrasi gradient pada step gradient saat elusi.

– Profile SDS-PAGE pada gel polyacrylamide gel 12.5% dari protein yang terpurifikasi.

Metode affinity chromatography yang digunakan untuk mempurifikasi mAb dapat menghasilkan kemurnian protein target sebesar >95%. Hasil dari SDS-PAGE dan analisa immunoblot membuktikan bahwa mAb yang telah dipurifikasi tidak mengandung pita protein kontaminan lainnya. Perlakuan ELISA juga membuktikan bahwa mAb yang terpurifikasi bereaksi secara spesifik terhadap antigen, dan aktifitasnya tetap terdeteksi pada konsentrasi serendah 6.25 ng/mL. Sistem AKTA start meningkatkan otomatisasi dalam purifikasi mAb, sehingga dapat menghemat waktu agar dapat melakukan lebih banyak purifikasi dengan hasil yang konsisten.

Kesimpulan

Transisi dari purifikasi manual ke purifikasi otomatis tidaklah sulit ketika menggunakan AKTA start dengan bantuan UNICORN start software dan Frac30 fraction collector, sehingga dapat mempurifikasi mAb dari supernatant kultur dalam purifikasi single step. Dengan menggunakan kolom prepacked HiTrap Protein G HP, mAb yang didapat dengan yield yang tinggi dan hasil yang reproducible.

Diambil dari Application Note 29-0643-02 AB: Purification of antibodies using ÄKTA™ start and HiTrap™ Protein G HP column.

  • 🔊FREE WEBINAR : Cell Biology Screening 🧫👁️to Researchers and Science Enthusiasts !
    Kemajuan dalam high-content imaging telah membuka peluang baru dalam penelitian biologi sel, memungkinkan para ilmuwan untuk menganalisis dinamika seluler dengan lebih dalam dan akurat. Dengan teknologi pencitraan yang semakin canggih, kini kita dapat memantau perkembangan sel dalam waktu nyata, mengidentifikasi perubahan fenotipik yang halus, serta…
  • 🔊FREE WEBINAR [CENTRIFUGE BEST PRACTICES] for All Researchers and Science Enthusiasts ⭐🧪🧑🏻‍🔬
    Centrifuge adalah salah satu instrument laboratorium yang memutar sampel cairan dengan kecepatan sangat tinggi dalam tabung yang memanfaatkan gaya sentrifugal, yaitu memutar sampel agar partikel-partikel di dalamnya bisa dipisahkan berdasarkan massa jenisnya. Salah satu jenis centrifuge, yaitu mikrocentrifuge adalah centrifuge berukuran kecil yang dirancang untuk…
  • GMO, amankah untuk kita?
    Organisme Hasil Rekayasa Genetik (GMO) dalam Agrikultur Modern Perkembangan lebih lanjut dari teknologi genomika telah memungkinkan diciptakannya Organisme Hasil Rekayasa Genetik, atau GMO (Genetically Modified Organism). GMO adalah organisme yang materi genetiknya telah dimodifikasi secara sengaja menggunakan teknik rekayasa genetik modern, seringkali dengan cara menyisipkan…
  • Lung Organoids: Inovasi dalam Penelitian Penyakit Paru dan Pengembangan Obat
    Dalam dunia penelitian biologi, model organoid semakin populer karena mampu meniru struktur dan fungsi jaringan asli dalam tubuh manusia. Salah satu model yang menarik perhatian adalah organoid paru, yang dikembangkan dari sel epitel paru manusia dalam kondisi khusus agar bisa membentuk struktur 3D yang menyerupai…
  • [FREE WEBINAR] Precision in Every Base: Best Practices for Primer Design & Optimization
    Calling All the Research and Scientists Warriors! 📢🧑🏻‍🔬🙌🏻 Primer adalah komponen krusial dalam teknik bioteknologi seperti Polymerase Chain Reaction (PCR) dan quantitative PCR (qPCR). Primer adalah oligonukleotida pendek yang menyediakan titik awal untuk sintesis DNA bagi enzim DNA polimerase untuk memulai sintesis untai DNA baru dan…